Wisata Natal ke Gua Maria LourdesPohsarang Kediri Jawa Timur

Catatan: Yousri Nur Raja Agam *)

Berwisata ke Jawa Timur,  cukup mengasyikkan. Satu bulan berada di wilayah  paling timur Pulau Jawa, terasa masih kurang. Banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Keindahan dan riwayat tempat wisata itu dapat diabadikan dalam bentuk  dokumentasi. Bisa tulisan, foto, video,  audio dan berbagai jenis dokumentasi lainnya.

Jenis destinasi wisata, lengkap di Jatim. Mulai dari  alam, buatan dan religi. Untuk religi lengkap semua agama. Agama Islam, memang terbanyak. Di antaranya wisata Wali Songo, masjid dan pusat pendidikan. Kristen, Katholik, Budha, Hindu, Khonghucu, bahkan aliran kepercayaan juga ada.

Bangunan gereja di dalam kawasan destinasi wisata religi Gua Maria Pohsarang, Kediri.

Nah, sehubungan  dengan peringatan Hari Natal Tahun 2021 ini, saya sajikan suatu destinasi wisata  Kristen Katholik yang terletak di Pohsarang, Kediri. Namanya “Gua Maria Lourdes”. Juga disebut
Gua Maria Pohsarang.

Pengertian wisata religi, biasanya disebut ziarah atau wisata  keagamaan. Dulu, menjelang peringatan Natal kompleks gua Pohsarang ini ramai dikunjungi penziarah. Sehingga membantu kehidupan masyarakat di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Lokasi yang terletak di jalan mendaki sekitar 14 kilometer dari Kota Kediri ini, suhu udaranya berkisar antara 18 hingga 24 derajat Celsius. Cukup sejuk,  karena terletak di lereng Gunung Wilis pada ketinggian 425 meter dpl (di  atas permukaan laut).

Di kawasan ini tidak hanya ada Gua Maria Lourdes, tetapi ada berbagai jenis tempat yang dijadikan bagian dari yang diziarahi. Ada gereja, makam para Uskup dan Romo, Rumah Abu (columbarium), mausolium pieta, Jalan Salib dan Bukit Tabor. Di samping itu ada pula edung serbaguna Emaus, gerai penjualan cinderamata dan pusat kerajinan pembuatan patung,  baik dari kayu maupun batu.

Sejarah komplek ini, dimulai tahun 1936. Di zaman kolonial Belanda. Sebelum adanya komplek wisata religi Gua Maria Lourdes ini, di sini awalnya didirikan Gereja Santa Maria Pohsarang. Di bagian belakang gereja ini ada lembah yang cukup indah. Di dekat gua pada lereng terjal bukit batu itu, di pajang Patung Maria. Gua yang ada di samping patung itu, dulunya kecil. Pada pada tanggal 11 Oktober 1998, tulis Wikipedia, dibangun gua Lourdes yang agak besar menyerupai Gua Maria Lourdes yang ada di Prancis.

Ada yang menarik, di dekat patung itu. Ada tulisan di atas kuningan dengan menggunakan bahasa Jawa, yakni:
“Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem. (Bunda Maria yang terkandung tanpa noda dosa asal, doakanlah aku yang datang berlindung kepadaMu).

Gua Maria Louders ini  banyak dikunjungi penziarah. Tidak hanya umat Katolik untuk berdoa brosur atau  novena, tetapi juga oleh umat agama lain. Mereka datang untuk melakukan meditasi dan memohon kepada Tuhan.

Patung Maria yang terdapat di Gua Maria Lourdes Pohsarang itu merupakan replika atau tiruan dari patung Maria Lourdes, yang terbuat dari semen kemudian dicat berwarna bagian luarnya. Patung itu lebih tinggi dari contoh aslinya yang hanya 1,75 meter, sedangkan patung Maria yang kini tingginya 3,5 meter, bahkan kalau dihitung dari alas kakinya 4 meter.

Romo Han Wolters

Dari hasil kunjungan saya ke Pohsarang, awal Desember 2021 lalu,  komplek gereja Pohsarang ini, didirikan atas inisiatif dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal waktu itu, Ir. Henricus Maclaine Pont pada tahun 1936. Di foto depan,  tertulis jelas “Gereja Katolik Santa Maria Puhsarang  1936”.

Romo Jan Wolters, CM dikenal sebagai seorang misionaris yang sangat menghormati kebudayaan Jawa dan mencintai orang Jawa dengan segala kekayaan kulturalnya.

Gereja Pohsarang adalah emblem inkulturasi yang amat mendahului semangat gereja pada waktu itu. Hampir setiap bangunan gereja yang didirikan selalu memiliki bentuk seperti yang ada di Eropa. Sementara Insinyur Maclaine Pont adalah arsitek yang juga menangani pembangunan Museum di Trowulan, Mojokerto, yang menyimpan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit.

Bangunan gereja Pohsarang mirip dengan bangunan museum Trowulan yang sudah hancur karena tidak terawat dan ketiadaan dana perawatan pada tahun 1960, maka dengan melihat gereja sekarang kita bisa membayangkan bagaimanakah bentuk museum Trowulan dulu kala.

Pastor Wolters, CM, lah yang meminta agar sedapat mungkin digunakan budaya lokal dalam membangun gereja di stasi Pohsarang, yang merupakan salah satu stasi dari paroki Kediri pada waktu itu. Pastor Jan Wolters CM adalah pecinta orang Jawa dengan kebudayaannya. Sebagai seorang misionaris yang mengajukan “dialog” antara iman dan kebudayaan, Pastor Wolters CM dapat disebut sebagai pionir dalam inkulturasi di Gereja lokal Keuskupan Surabaya.

Kompleks gereja Pohsarang merupakan suatu usaha untuk menampilkan iman kristiani dan tempat ibadat katolik dalam budaya setempat. Banyak orang berpendapat bahwa bangunan yang dibuat di Pohsarang indah dan unik serta merupakan karya monumental yang patut untuk dipelihara dan dijaga agar jangan musnah seperti museum Trowulan.

Gereja Puhsarang yang menampilkan gaya Majapahit tetapi dikombinasikan dengan gaya dari daerah lain dan iman kristiani. Yulianto Sumalyo dalam buku yang berjudul `Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1993″ menulis mengenai gereja Puh Sarang sebagai berikut:
“Seperti pada bangunan Trowulan, Tegal dan lain-lain untuk membangun gereja Pohsarang selalu menggunakan bahan-bahan lokal. Maclaine Pont menggunakan juga buruh setempat selain beberapa tukang yang sudah berpengalaman pada saat membangun museum.

Gereja yang sarat dengan simbolisme ini merupakan suatu karya arsitektur yang sangat berhasil dilihat dari berbagai segi: mulai dari lokasi, tata massa, bahan bangunan, struktur dan ten tu saja fungsi dan keindahannya. Semua aspek termasuk budaya setempat dan filsafat agama dipadukan dalam bentuk arsitektur dengan amat selaras”

Bukit Golgota

Ada pula lokasi tontonan yang layak menjadi tuntunan bagi umat Nasrani, khususnya Katholik.  Di area objek wisata religi Pohsarang ini ada yang menarik. Sebuah rangkaian kisah tentang penyaliban yaitu eksekusi hukuman untuk Yesus di Bukit Golgota.

Kelompok patung-patung yang menggambarkan adegan penyaliban Yesus itu, berbicara tanpa kata-kata. Bisa disimak melalui gaya patung-patung di atas bukit Golhota Pohsarang itu.

Snda bisa menyaksikan 15 perhentian atau stasi Jalan Salib ke Bukit Golgota itu, yaitu:
1. Yesus dijatuhi hukuman mati  2. Yesus memanggul salib  3. Yesus jatuh untuk pertama kalinya  4. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya  5. Yesus ditolong oleh simon dari Kirine  6. Wajah Yesus diusap oleh Veronika  7. Yesus jatuh untuk kedua kalinya  8. Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya  9. Yesus jatuh untuk ketiga kalinya  10. Pakaian Yesus ditanggalkan  11.Yesus disalibkan  12.Yesus wafat di kayu salib  13. Yesus diturunkan dari salib  14. Yesus dimakamkan dan yang ke 15. Kebangkitan Yesus. 

Menurut Aryaarayana, dari pada penasaran, ada baiknya anda mengajak ayah, ibu, anak-anak, kakak, adik, semua keluarga dan sahabat untuk mengunjungi obyek wisata rohani Goa Maria Pohsarang, di Kediri Jawa Timur itu.

*) Yousri Nur RajaAgam —  Wartawan Senior dan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Jawa Timur.

Rumah Bahasa di Surabaya Menghadapi AFTA 2015

Rumah Bahasa di Surabaya

Siap Menghadapi AFTA 2015

Catatan: Yousri Nur Raja Agam

 Gambar

AFTA (ASEAN Free Trade Agreement). atau kesepakatan zona perdagangan bebas, tahun 2015 mendatang diberlakukan di seluruh negara di kawasan Asia Tenggara. Pada saat itu, geliat dunia usaha antar negara dipastikan semakin bebas. Dengan demikian kebijakan pembatasan makin longgar.

Kondisi tersebut membuat para pengusaha dari negara lain makin leluasa membuka usaha di Indonesia, begitu pula sebaliknya. Nah, guna mempersiapkan diri menghadapi AFTA 2015, Walikota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan “rumah bahasa” bertempat di gedung Balai Budaya di komplek Balai Pemuda Surabaya, pekan lalu.

Ide membuat rumah bahasa, kata Tri Rismaharini sejatinya baru muncul beberapa bulan belakangan. Kala itu, dia melihat persiapan beberapa negara ASEAN menyambut AFTA dengan memantapkan bahasa asing. Bahkan, Risma — sapaan akrab walikota perempuan pertama di Surabaya itu — mengaku pernah mendengar bahwa bahasa Indonesia mulai diajarkan di Thailand.

Risma mengaku, tidak ingin ketinggalan langkah. Untuk itulah, walikota Surabaya ini  akhirnya memutuskan membuat suatu wadah bagi masyarakat untuk belajar dan mengasah kemampuan berbahasa asing. Hal ini untuk mengantisipasi banyaknya pendatang dari negara lain saat era AFTA tersebut resmi berlaku.

Salah satu nominator walikota terbaik dunia ini mengaku tidak ada anggaran khusus untuk pelaksanaan rumah bahasa ini. Pasalnya, semua pengajar berstatus volunteer (sukarela). Kendati tidak mendapat bayaran sepeser pun, tetap saja antusiasme mereka yang ingin menjadi pengajar sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari membludaknya jumlah pengajar yang telah mendaftar, yakni mencapai 200 orang.

Meskipun respon pengajar sukarela sangat tinggi, Pemkot Suarabaya tetap memberlakukan kualifikasi. Kabag Kerjasama Pemkot Surabaya Ifron Hady Susanto menyatakan, pihaknya tak ingin para tutor tersebut mengajarkan teori yang salah kepada masyarakat. Untuk itu, saat mendaftar calon pengajar wajib mengisi formulir pemantauan kapabilitas. Serta simulasi singkat untuk memonitor apakah calon pengajar tersebut benar-benar layak memberi materi.

Konsep rumah bahasa ini berbeda dengan tempat kursus bahasa pada umumnya. Yakni, peserta diberikan materi bahasa asing praktis secara sederhana yang berhubungan langsung dengan profesi masing-masing. Teknisnya, para peserta terlibat percakapan dalam grup kecil yang berisi 3-4 orang, plus 1 tutor. Jumlah peserta dalam 1 grup sengaja dibatasi dengan harapan materi lebih cepat diserap.

Sasaran rumah bahasa ini seluruh lapisan masyarakat, utamanya para pelaku usaha kecil menengah (UKM), sopir taksi, pedagang serta profesi lainnya yang berhubungan dengan jasa dan perdagangan,” tutur alumnus Monash University, Melbourne, Australia ini.

Adapun jenis bahasa asing yang diajarkan dalam rumah bahasa sementara ini meliputi bahasa Inggris dan Mandarin. Namun tidak menutup kemungkinan, ke depan dengan mempertimbangkan animo masyarakat ragam bahasa akan ditambah. Untuk jam operasional, Ifron menjelaskan, setiap harinya akan dimulai pukul 9 pagi hingga 9 malam. Rentang waktu tersebut terbagi dalam beberapa sesi dimana per sesinya berlangsung selama satu setengah jam. Khusus bahasa Mandarin hanya tersedia pada Senin dan Kamis. Hal itu seiring masih terbatasnya tenaga pengajar.

Masyarakat dapat mendaftar dengan cara datang langsung maupun secara online, yakni dengan mengakses website www.surabaya.go.id. Di situ, warga bisa mendapat informasi sejelas-jelasnya tentang rumah bahasa, sekaligus juga bisa melakukan registrasi. Syarat pendaftaran cukup menunjukkan kartu identitas (KTP) di rumah bahasa dan seluruh peserta tidak dipungut biaya alias gratis.

Adityo Pramono, salah seorang pengemudi taksi yang berkesempatan mengikuti 1 sesi di rumah bahasa mengaku sangat terbantu. Menurut dia, tujuan adanya rumah bahasa sangat baik dan berguna bagi dirinya dan rekan-rekan seprofesi. Pria 34 tahun ini mengakui sopir taksi yang mampu berbahasa Inggris masih sangat sedikit. Perbandingannya, dari 20 orang hanya 1 yang menguasai bahasa Inggris.

Tidak salah, kalau Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser berharap rumah bahasa ini bisa dimanfaatkan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Menurut dia, ini hanya salah satu inisiatif pemkot dalam menghadapi AFTA. Nah, untuk langkah lain yang sifatnya lebih lengkap dan holistik dari beberapa sektor, pemkot juga akan mengadakan workshop dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan serta sekretariat ASEAN.

Nah, sekarang bagaimana selanjutnya? Tentu kita berharap dari Rumah Bahasa ini akan lahir “tuan rumah” yang akan menjamu masyarakat mancanegara untuk lebih melayani dan bukan menggurui. **

Melancong ke Australia

Abadilah Sang Merah Putih

Abadilah Sang Merah Putih

Oleh-Oleh: Yousri Nur Raja Agam  MH

Perjalanan akhir tahun 2012 ke Melbourne, Australia sungguh menarik. Di sana saya menyaksikan Festival Indonesia di Kota Melbourne, Negara Bagian Victoria.  Berbagai acara kesenian Nusantara digelar pada acara bertopik “Indonesia Night”. Jawa Timur menjadi ruan rumah Festival Indonesia, sehingga 60 persen acara didominasi oleh delegasi Jawa Timur. Sedangkan daerah lain di Indoneszia diwkili para mahasiswa Indonesia yang sedang mengikuti pendidikan di Benua Kanguru itu. Kesempatan itu juga dimanfaatkan delegasi Jawa Timur bekerjasama dengan pengusaha di Australia. Salah satu kegiatan bisnis itu adalah penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) antara Gubernur Jatim Dr.H.Soekarwo yang mendampingi Ketua Koperasi Peternak Sapi Perah Jatim, Koesnan dengan pengusaha peternakan di Australia.

Foto-foto dokumentasi berikut akan berbicara tentang perjalanan saya bersama kawan-kawan di Australia.

Nendera Australia dan Bendera Indonesia

Bendera Australia dan Bendera Indonesia

IMG_0291

Indonesia Night

IMG_0164IMG_0373Tari Pasambahan menyambut tamuIMG_0344Melancong ke Australia

XIAMEN DI CHINA SISTER CITY KOTA SURABAYA

Yousri Nur Raja Agam  MHKOTA XIAMEN DI CHINA

SISTER CITY SURABAYA

 

Oleh: Yousri Nur Raja Agam  MH

 

WALIKOTA Surabaya Bambang DH dan Walikota Xiamen (China) Chen Xiumao, menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama sister city (kota kembar)  berlangsung di Surabaya, Jumat, 23 Juni 2008. Penandatanganan kerja sama ini, merupakan tindak lanjut dari upaya penjajakan yang telah dilakukan kedua kota. Letter of Intents` (LoI)  itu terlaksana pada 8 September 2003 di Xiamen

Kerja sama sister city ini menyangkut berbagai bidang, diantaranya perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan ilmu pengetahuan serta teknologi (Iptek).

Mendarat di Bandara Xiamen

Delegasi Xiamen yang dipimpin Walikota Chen Xiumao yang juga Wakil Sekretaris Partai CPC dan Ketua Komite CPPCC KOta Xiamen berjumlah delapan orang. Mereka di antaranya Direktur Utama Kantor Urusan Luar Negeri Xiamen Chen Aijing, Wakil Sekretaris CPPCC Xiamen Chen Baoguo, dan Direktur Utama Xiamen Tourism Board Guo Hengming.

Waktu itu Walikota Surabaya Bambang DH didampingi Wakil Walikota Arif Afandi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Juli Subianto, serta Kepala Dinas Perindustrian, M Taswin.

Pada tahun 2005 lalu, delegasi Xiamen turut hadir dalam event internasional `Surabaya Counterparts Forum`, yang juga dihadiri sejumlah negara dan empat kota dunia yang telah menjalin sister city dengan Surabaya. Sedang delegasi Pemkot Surabaya pada tahun yang sama, menghadiri pameran industri, perdagangan dan investasi di Xiamen.

Surabaya dan Xiamen memiliki sejumlah kesamaan, di antaranya Surabaya punya pelabuhan dan institut teknologi, demikian juga dengan Xiamen. Kesamaan inilah yang bisa terus dikembangkan lebih lanjut. Xiamen merupakan kota kedua di China setelah kota Guang Zhou yang juga sister city Surabaya.

Kantor Pertamanan dan PDAM Xiamen, China

Tahun 2012, Kota Xiamen merupakan tujuan utama kunjungan jurnalistik wartawan Surabaya di China. Ada dua topik yang dijadikan bahan studibanding ke sana. Pertama bidang kepariwisataan dan yang kedua pengelolaan air bersih untuk minum. Khusus di bidang kepariwisataan, topiknya adalah melihat dari dekat pengelolaan benda dan bangunan cagar budaya.

Kendati Kota Xiamen layak menjadi “guru” penataan cagar budaya bagi Kota Surabaya. Kota Xiamen dianggap mempunyai persamaan dengan Kota Surabaya, walaupun dari struktur wilayah daratannya sangat berbeda. Surabaya berada di pinggir laut dengan pelabuhan samudera Tanjung Perak yang berada di dataran rendah. Sedangkan Kota Xiamen merupakan kota pantai, pulau yang berbukit-bukit.

Kota dengan luas wilayah 1.580 kilometer per-segi ini sekarang berpenduduk sekitar 3 juta jiwa — hampir sama dengan Surabaya.  Kawasan yang luasnya dua kali negara Pulau  Singapura itu, ternyata daerah terkecil di Provinsi Fujian atau Hokian. Provinsi ini juga dikenal sebagai tempat para leluhur para Taipan yang menjadi konglomerat di Indonesia. Sebut saja misalnya: Liem Sioe Liong orang top zaman Orde Baru, Liem Seng Tee pendiri pabrik rokok Dji Sam Soe atau Grup Sampoerna, Eka Tjipta Widjaja boss Sinar Mas Group, dan masih banyak lagi yang lain.     Maskot Kota Xiamen, China

Sama dengan Surabaya, masalah pertamanan dan penghijauan di Xiamen tertata rapi. Namun sebuah perbedaan yang sangat mencolok dengan Kota Surabaya adalah sistem penataan lalulintas jalan rayanya. Pejabat Kota Xiamen lebih “berani” mengambil keputusan untuk merangkul investor. Hampir tak ada kemacetan lalulintas di jalan utama. Selain membuat jalan-jalan bebas hambatan yang lebar, juga membuat jalan-jalan layang yang tingginya melebihi pohon pelindung. Artinya, pembuatan jalan layang di sini tidak menggusur taman dan pohon di pinggir jalan yang sudah ada, Justru di bawah jalan layang itu pohon dan taman tertata indah.

Sarana perhubungan dan transportasi di Xiamen cukup lengkap. Ada  beberapa jembatan melintas sungai dan laut antar pulau kecil. Juga ada terowongan yang menerobos badan gunung, bahkan terowongan di bawah laut. Di samping tetap mempertahankan kapal fery yang menyeberangkan penduduk ke pulau lain.          Sarana jalan dan jalan layang di Kota Xiamen, Fujian, China

Pulau Gu Lang Yu — ditulis Gulangyu — adalah satu pulau di depan Kota Xiamen. Hanya delapan menit dengan kapal fery menyeberang ke pulau kecil yang disebut juga Pulau “Jalan Kaki” dan “Pulau Piano”. Pulau kecil ini punya sejarah yang menarik. hampir sama dengan Hongkong dan Macao, pulau ini menjadi kawasan hunian para kolonial dari Eropa. Berbagai peninggalan bangunan kolonial Inggris dan Belanda masih berdiri tagak dan megah di Pulau Gulangyu ini.

Nah, di Gulangyu inilah, kami melakukan studibanding tentang cagar budaya. Bagaimana melestarikan “keangkuhan” benda-benda kuno peninggalan penjajah itu. Sama juga dengan di Kota Surabaya, hampir 90 persen benda dan bangunan cagar budayanya juga peninggalan zaman penjajahan Belanda. Salah satu bangunan kokoh dan antik dengan arsitektur Eropa adalah bekas kantor Konsulat Inggris yang sekarang berubah fungsi menjadi hotel.

Bangunan kolonial di Pulau Gulangyu, Xiamen

Memang, keunikan kawasan Pulau Gulangyu itulah yang menarik. Sehingga menjadi daerah tujuan wisata. Tanpa memilih waktu, hari-hari biasa dan hari libur Gulangyu selalu ramai oleh pelancong dalam negeri, maupun dari mancanegara.

Gulangyu di Xiamen adalah sebuah pulau dari 1,78 kilometer persegi. Apabila kita memasuki daerah perumahan pulau itu, kita akan mulai mendengar gema musik lembut. Gulangyu juga disebut “Pulau Piano” oleh penduduk setempat. Musik piano dari villa dan lingers sepanjang jalan-jalan sempit pulau, banyak seorang musisi terkenal China berasal dari Xiamen.

Tidak hanya bangunan kuno dan antik yang menjadi obyek di Gulangyu, di sini ada sebuah bangunan besar yang dijadikan sekolah musik, bernama Xiamen Music School. Ternyata sejak zaman dulu, di pulau ini ada sebuah bangunan tempat penduduk China belajar musik Barat. Tempat itu, sekarang dijadikan Museum Piano — karena puluhan piano zaman dulu masih terawat rapi di sini — dan  masih bisa difungsikan.      Sekolah Musik, khusus Piano di Pulau Gulangyu, Xiamen, China

Sama juga dengan di Kota Surabaya, perhatian pemerintah kota terhadap cagar budaya di Xiamen juga serius. Mungkin Pemkot Xiamen lebih serius daripada Pemkot Surabaya. Di samping menjaga kelestarian benda peninggalan kolonial dan kerajaan zaman dulu, Pemkot Xiamen juga mengartikan cagar budaya dengan sikap dan keseharian warganya. Cagar budaya tidak semata-mata melestarikan benda mati, seperti gedung, patung dan benda bersejarah. Tetapi, juga melestarikan adat istiadat di kawasan tertentu. Kawasan itu disebut sebagai kawasan cagar budaya.

Tidak hanya itu perhatian yang diberikan oleh Pemerintah, baik pusat maupun kota. Kendati gedung-gedung itu milik perorangan dan swasta, tetapi sejak dinyatakan bangunan atau kawasan itu sebagai cagar budaya, pemerintah menyiapkan pembiayaan dengan anggaran rutin.

Angkutan ini menggunakan accu tanpa motor membawa turis di Pulau Gulangyu          Setiap Mei ada festival musik internasional, dan piano kompetisi dan festival musik juga sering diadakan. Di Huangyan Lu, dalam perjalanan ke Sunlight Rock, ada ruang konser dimana konser klasik secara teratur diadakan pada akhir pekan.    Patung pendiri sekolah musik di Pulau Gulangyu

Dalam bidang seni, di Xiamen ada lukisan cat minyak desa Wushipu. Lukisan minyak desa ini dinobatkan sebagai “kedua dari dasar lukisan minyak dunia industri” . Xiamen memang memiliki keunggulan industri yang kuat di tangan dicat lukisan cat minyak. Kawasan ini memiliki dua basis manufaktur utama, yaitu: Xiamen Wushipu Oil Painting Desa dan Xiamen Haicang Oil Painting Village. Pangsa pasar 80% di pasar Eropa dan Amerika diambil oleh produk ekspor dari Xiamen.

Sebagai basis utama lukisan tangan minyak di China,  desa Xiamen Wushipu Oil Painting memiliki lebih dari 5.000 seniman. Ia memiliki kemampuan untuk memproduksi semua jenis lukisan minyak dengan spesifikasi yang berbeda dan gaya. Dengan dukungan Pemkot  Xiamen, hal itu telah membentuk rantai industri yang kuat.

Kota Xiamen juga merupakan bagian dari sejarah masa lalu China. Dari Kota Xiamen ini sangat mudah menjangkau negara tetangga yang dulu adalah saudara kandungnya, yakni Taiwan. Dari Xiamen ini terpancar nilai budaya dan sejarah China zaman dulu dengan pengaruh kolonial dan budaya Barat. Yang lebih asyik lagi, saat terjadi perpecahan politik antara Partai komunis dengan Partai Nasionalis.

Panorama indah pariwisata di Kota Xiamen, China       Ada catatan sejarah unik di Kota Xiamen. Tahun 1934, pemimpin China Chiang Kai Sek mengusir pendukung komunis yang berada di  wilayah China selatan ke wilayah utara. Mereka melakukan Long March dan akhirnya menetap di Yanan. Perang saudara yang didasari ideologi berbeda itu, akhirnya tahun 1950, Mao Tse Tung mengalahkan Chiang Kai Sek. Rezim komunis menguasai seluruh daratan China dan Chiang Kai Sek mendirikan pemerintahan nasionalis di Taiwan.

Saat inilah, suatu “perceraian” terjadi di Kota Xiamen. Diibaratkan suami-isteri, Pulau Xiamen dan Pulau Jinmen dulu sangat mesra, terpaksa berpisah. Pulau Xiamen dikuasai pemerintahan China dan Jinmen menjadi wilayah Pemerintahan Taiwan atau China Nasionalis.

Kota Pelabuhan

Xiamen juga dikenal sebagai sebuah kota di pantai di China tenggara. Sebagai kota pelabuhan, Xiamen juga mengikat kerjasama kepelabuhanan (sister port) dengan Pelabuhan Tanjung Parak Surabaya. Kota Xiamen menghadap ke Selat Taiwan dan perbatasan dengan Quanzhou di utara dan Zhangzhou di selatan.    Pantai rekreasi di Pulau Kota Xiamen, China

Xiamen punya julukan lain, yakni “kota Amoy” dan kota “gerbang rendah”. Ini mungkin mengacu pada posisinya di mulut Sungai Sembilan Naga. Dialek Hokkian Zhangzhou dari membaca karakter ini sebagai “e-mui”, sumber nama “Amoy”. dialek ini masih dituturkan di barat dan barat daya kota.

Berdasarkan catatan sejarah, selama Dinasti Jin awal, Xiamen menjadi Tong’an Distrik  di 282, sub-entitas Jin’an Prefektur. Selama Dinasti Song (960-1279 M), kota ini dikenal sebagai pelabuhan internasional yang berkelanjutan.

Seorang ilmuwan China dan negarawan Shen Kuo (1031-1095) menghabiskan masa mudanya di sana, sedangkan ayahnya adalah seorang birokrat lokal pada pemerintah staf. Pada 1387, Dinasti Ming menggunakan tempat ini sebagai basis melawan bajak laut, dan merupakan bagian dari Quanzhou.

Saat pemerintahan Koxinga, tahun 1650, Xiamen dijuluki sebagai Siming Island atau “Mengingat Ming”. Namun, kemudian kota ini diubah namanya menjadi Manchu dan tahun 1680  menjadi Xiamen Subprefektur. Setelah Revolusi Xinhai tahun 1912 kembali ke nama Xiamen. Pada tahun 1949, Xiamen menjadi kota provinsi, kemudian ditingkatkan menjadi kota wakil-provinsi.

Tahun 1980, Xiamen menjadi sebuah kawasan Zona Ekonomi Khusus. Xiamen menjadi kota pelabuhan pertama yang digunakan orang Eropa, yaitu Portugis pada tahun 1541. Itu adalah pelabuhan utama China pada abad kesembilan belas untuk mengekspor teh. Akibatnya, Hokkien memiliki pengaruh besar pada terminologi China.

Selama Perang Opium Pertama antara Inggris dan China, Inggris merebut kota dalam Pertempuran Amoy pada tanggal 26 Agustus 1841. Xiamen adalah salah satu dari lima pelabuhan di China yang dibuka berdasarkan Perjanjian Nanking (1842). Sebagai hasilnya, itu adalah titik masuk awal untuk misi Protestan di China.     Jalan raya masuk terowongan menembus bukit di  Kota Xiamen

Pada tahun 1999, skandal korupsi terbesar dalam sejarah China telah ditemukan, yang melibatkan sampai dengan 200 pejabat pemerintah. Lai Changxing diduga telah menjalankan operasi penyelundupan besar, yang dibiayai tim sepak bola di kota itu, studio film, proyek konstruksi terbesar, dan rumah bordil besar disewa kepadanya oleh Biro Keamanan Umum setempat. Menurut Waktu, “penduduk setempat sering bercanda bahwa Xiamen harus mengubah nama menjadi Yuanhua, nama perusahaan Lai.”

Kegiatan ekonomi utama Xiamen meliputi perikanan, galangan kapal, pengolahan makanan, penyamakan, tekstil, manufaktur mesin perkakas, industri kimia, telekomunikasi, dan jasa keuangan. Manfaat kota terutama dari modal investasi dari Hong Kong, Macau dan Taiwan.

Kota lama di Xiamen, seperti Tunjungan di Surabaya

Pada tahun 2008, sebanyak 356 proyek dengan investasi langsung asing telah disetujui di kota Xiamen. Jumlah investasi kontrak asing sebesar US $ 1,89 miliar. Pada tahun 1992, Xiamen menduduki peringkat di antara 10 besar kota China sehubungan dengan kekuatan yang komprehensif dengan PDB meningkat rata-rata lebih dari 20% per tahun. Pada tahun 2008, PDB di Xiamen sebesar 156 miliar Yuan, meningkat 11,1% dibanding tahun sebelumnya.  PDB per kapitanya adalah 62.651 yuan (US $ 9,017). Reformasi ekonomi membawa total volume impor dan ekspor tahun 2008 menjadi US $ 45,4 miliar, sementara ekspornya mencapai US $ 29,4 miliar.

Xiamen juga merupakan tuan rumah China International Fair untuk Investasi dan Perdagangan diadakan setiap tahun pada bulan September awal untuk menarik investasi langsung asing ke daratan Cina.
Zona pemrosesan ekspor Xiamen terletak di bagian selatan Kawasan Haicang. Jaraknya hanya 1,5 km dari Haicang Port Area dan 10 km dari Bandara Gaoqi Internasional, serta 3 km dari Haicang stasiun kereta api.

Haicang terletak sebelah tenggara Pulau Xiamen, di ujung Delta Xiamen-Zhangzhou-Quanzhou Fujian Selatan berbatasan dengan Kota Zhangzhou di barat, Kabupaten Jimei di utara.

Kendaraan dilatang masuk kawasan ini  di siang hari          Kawasan Pengembangan Xinglin Taiwan ini disetujui untuk didirikan pada tanggal 20 Mei 1989 oleh Dewan Negara. Area yang direncanakan adalah 19,36 kilometer persegi dan luas saat ini adalah 12,5 kilometer persegi. Zona ini terletak di Jimei, Xiamen. Industri utama didirikan di zona ini adalah kimia, mesin, tekstil dan elektronik. Zona ini 8 km dari Bandara Internasional Xiamen Gaoqi dan 3 km dari 319 National Highway.

Pada tahun 1992, Xiamen Xiangyu ditetapkan sebagai  Zona Perdagangan Bebas dan disetujui Dewan Negara. Selain itu ada kawasan pengembangan industri  Hi-tech obor. Kawasan ini juga salah satu zona nasional China teknologi tinggi tingkat pembangunan industri.

Saat ini, terdapat 13 kota di Asia yang memiliki penerbangan langsung ke Xiamen. Kota-kota itu adalah Penang, Kuala Lumpur, Manila, Jakarta, Osaka, Nagoya, Tokyo, Seoul, Taibei, Kohiong, Taizhong, Singapura dan Bangkok. Kota-kota di luar daratan China yang memiliki penerbangan langsung ke Xiamen adalah Hong Kong dan Makau yang terletak di selatan provinsi Guangdong border.It juga membuka penerbangan ke Amsterdam 29 Maret 2011.         Disediakan tempat duduk sepanjang jalan yang khusus untuk jalan kaki ini

Sebagai kota kembar (sister city), Kota Surabaya “sangat layak berguru” ke Kota Xiamen di China ini. Di Kota Xiamen, transportasi kota dilayani dengan taksi yang  tersedia dari bandara ke kota. Selain layanan feri ke Pulau Gulangyu, di Xiamen ada empat jembatan utama yang menghubungkan Pulau Xiamen ke daratan China.

Angkutan massa dilayani dengan Xiamen Bus Rapid Transit (BRT). Ini adalah sistem bus dengan jalan ditutup dengan stasiun dan sistem tiket mirip dengan sistem lampu-rel. Sebagian besar dari sistem BRT 115 km jalur bis bebas hambatan. Tidak ada lampu lalu lintas di sepanjang seluruh sistem BRT. Kecepatan maksimum bus dibatasi oleh desain untuk 60 km per jam.

Lima rute BRT saat ini dalam pelayanan, yaitu BRT-1 Route, BRT-2 Route, Route BRT Huandao Avenue, Chenggong Avenue BRT Route, dan Menghubungkan BRT Route. tarif adalah 0.6 RMB per km untuk bus ber-AC. BRT ini dilengkapi dengan 20 layanan shuttle bus yang menghubungkan tempat-tempat ke stasiun BRT. Layanan shuttle bus memiliki tingkat rata 0,5 RMB. Ada beberapa diskon untuk tarif jika pra-bayar e-card yang digunakan.

Rumah susun atau apartemen sebagai rumah warga Kota Xiamen            Taksi merupakan alat transportasi umum yang menjelajahi sebagian besar wilayah kota Xiamen. Dan yang cukup menarik, di kota ini banyak orang naik sepeda. Tidak seperti di kota-kota China yang lain, selain Beijing,  sepeda motor dan moped adalah bentuk utama transportasi. Kendaraan itu tidak diperbolehkan, bahkan  menggunakan klakson mobil juga dilarang.

Xiamen memiliki sistem jaringan transportasi kereta api dan jalan raya dengan seluruh China. Ini telah membentuk hubungan ekonomi dan perdagangan dengan 162 negara dan wilayah di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, Xiamen  menginvestasikan lebih dari RMB 30 miliar untuk pembangunan infrastruktur.

Ada dua jembatan utama yang menghubungkan pulau Xiamen yang memungkinkan akses mudah ke lalu lintas jalan raya dan transportasi. The Fuzhou-Xiamen dan Zhangzhou-Xiamen Xiamen link jalan raya dengan setiap bagian dari propinsi Fujian dan dengan provinsi Guangdong, Jiangxi dan Zhejiang. Ada juga jasa angkutan kontainer tersedia antara Xiamen dan Shenzhen dan Hong Kong.

Kereta Api di Xiamen terhubung ke semua bagian negara melalui Railway Yingtan-Xiamen, yang terkait dengan jaringan kereta api nasional. Ada layanan penumpang langsung antara Xiamen ke Shanghai, Nanjing, Hefei, Fuzhou, Nanchang dan Yingtan.                   Hotel tempat menginap rombongan wartawan dari Surabaya di Kota Xiamen

Selain Stasiun Kereta Api Xiamen, Xiamen Utara Stasiun Kereta Api, di Gaoqi telah diperpanjang untuk pengangkutan barang impor dan ekspor.  Hal ini juga dihubungkan dengan Fuzhou, Shanghai dan sisanya dari China melalui kereta api berkecepatan tinggi yang dibuka 26 April 2010.

Untuk transportasi udara, ada 62 jalur udara dari Bandara Internasional Xiamen Gaoqi. Penerbangan utama dilaksanakan ke sejumlah tujuan di Asia dan kota domestik yang bisa menangani sebanyak 6.280.000 penumpang dan 201.300 ton kargo.

Kegiatan pelabuhan laut di Xiamen, merupakan salah satu pelabuhan utama di China.  Sejak 1981 itu memiliki peringkat ke-8 di antara pelabuhan utama di China dan peringkat ke-30 di antara 100 pelabuhan top dunia. Pelabuhan laut Xiament terletak di Pulau Xiamen yang berada di mulut Sungai Jiulong — seperti Pelabuhan Tanjung Perak yang terletak di muara Sungai Kalimas.

Ada 81 tempat berlabuh dari tonase besar, menengah atau kecil, termasuk 16 tempat berlabuh dalam air, dimana 6 kontainer beroperasi lebih dari 10.000 ton. 100 000 kapal dermaga tidak bisa langsung di pelabuhan dalam, sedangkan 50 000 kapal tidak bisa menarik untuk bongkar muat.

Saat ini, pelabuhan Xiamen memiliki rute navigasi ke Hong Kong, Jepang, Korea, Kaohsiung dan Singapura. Xiamen baru-baru ini membuka rute laut ke Laut Tengah, Eropa dan Amerika. Pada tahun 2000, throughput kargo di pelabuhan adalah 19.650.000 ton, meningkat 10,82% dibanding tahun sebelumnya, throughput kontainer mencapai 108.460.000 TEUs, naik 27,83% dari tahun sebelumnya.

Di antara barang lainnya ditangani, Xiamen adalah suplai terbesar di dunia dasar untuk bahan tungsten baku. Ini adalah kacamata hitam terbesar di dunia basis manufaktur, mengekspor 120 juta pasang setiap tahun.

Dermaga laut Xiamen, juga merupakan markas besar Army Group 31 dari Tentara Pembebasan Rakyat. Ini adalah, salah satu dari tiga pasukan kelompok yang terdiri dari Nanjing Daerah Militer bertanggung jawab atas pertahanan pantai timur China dan pemulihan Taiwan.

Juga sama dengan Kota Surabaya, Kota Xiamen berulangkali terpilih sebagai kota terbersih di China, dan memiliki banyak atraksi untuk wisatawan. Xiamen dan desa sekitarnya memberikan pemandangan spektakuler dan menyenangkan-pohon pantai berjejer.

Berbelanja, juga merupakan bagian kegiatan kepariwisataan di Xiamen. Kota ini  memiliki berbagai department store. Ada juga supermarket  yang dijalankan oleh Metro dan Wal-Mart. Selain itu ada ShoeMart Shopping Mall yang dimiliki dan dioperasikan oleh Mr Henry Sy seorang pengusaha yang berasal dari Filipina. Ada juga supermarket di kampus universitas dan mereka memiliki layanan pengiriman barang banyak. Di kampus universitas, terdapat banyak toko buku.

Zhongshan Lu adalah kawasan komersial utama di Xiamen. Di sini banyak ruko  yang menjual fashion terbaru, sepatu dan berbagai produk. Sebuah bagian besar dari jalan antara pendaratan feri dan Siming Street,  juga nyaman bagi pejalan kaki. Antara Zhongshan Lu Lu dan Shengping, di Shuixian Lu, ada jalan lama yang terkenal dengan sebutan  Zhenbang Lu.

Xiahe Lu, adalah kantor polisi yang baru didirikan komersial sibuk di Xiamen. Pusat perbelanjaan terletak di sini termasuk Stasiun Kereta Api Dunia Trading Mall, Chengda Mall, Holiday Dunia untuk Perempuan dan Anak

Kampus Universitas Xiamen yang didirikan tahun 1921, termasuk kampus tua di Kota Xiamen, Namun sekarang sudah bermunculan kampus-kampus dan elmabaga pendidikan lainnya di Xiamen. Di antaranya, Jimei University, Lujiang University, Sekolah Kejuruan Oseanografi, Xiamen Nanyang College, Xiamen Performing Arts College, dan Sekolah Kejuruan Perangkat Lunak Xiamen. (*)

XIAMEN SISTER CITY SURABAYA

Berguru ke Negeri China:

Sumber Air Minum Kota Xiamen

Juga dari Sungai Seperti Surabaya

Yousri Nur RA  MH

Laporan: Yousri Nur Raja Agam  MH

PERJALANAN jurnalistik ke negeri China, akhir pekan di Bulan Juni 2012, memang lebih menarik. Penerbangan langsung dari Bandara Juanda Surabaya di Sidoaro ke Hongkong dengan pesawat terbang Cathay Pasific CX 780  memakan waktu 4 jam 45 menit. Setelah mendarat di bekas koloni Inggris, Hongkong, penerbangan berlanjut ke kota Beijing dengan kapal terbang Dragon Air KA 902. Tiga jam 20 menit melangit di atas awan Negeri Tirai Bambu itu, pesawat kami kemudian mendarat di Bandara Beijing.

Di kota, yang penerbangannya  paling sibuk di dunia itu, selusin wartawan Kota Surabaya, melakukan karyawisata pers. Sebagaimana umumnya turis dari mancanegara maupun lokal, melancong ke tembok panjang (great wall) China sangat mengesankan. Begitu pula saat berada di tengah kota Beijing, di sekitar Tiananmen. Banyak gedung kuno dan bersejarah di sekitar lapangan yang dikenal saat terjadi revolusi peralihan rezim Mao Zhedong (Mao Tse Tung) ke penguasa Deng Xiaoping tahun 1990-an.

Nanis Chairani

Kendati bulan akhir Juni itu sudah memasuki musim panas, kami mendapatkan cuaca berbeda. Pagi hari udara berkabut dan gerimis, kemudian hujan turun cukup lebat. Secara otomatis masyarakat Tiongkok mengembangkan payung dan ada yang mengenakan jas hujan. Dalam suasana yang sejuk itu kami menjelajahi kawasan Tiananmen, melihat peninggalan dinasti-dinasti zaman dulu.

Kita dapat menyaksikan kebesaran Tiongkok zaman dulu melalui Monumen Perjuangan Rakyat, Museum Nasional China,  Gedung Memorial Ketua Mao Zedong,  Pertunjukan seni layar lebar di tengah lapangan Tiananmen. daerah yang disebut Kota Terlarang (Forbidden City) dan masih banyak lagi yang lain.

Lepas dari melihat berbagai obyek wisata selama dua hari dua malam di ibukota RRC (Republik Rakyat China) itu, kami terbang ke  Kota Xiamen. Terbang dari Beijing pukul 06.55 waktu setempat dengan pesawat terbang Xiamen Air nomor penerbangan MF 8170, kami mendarat di Bandara Kota Xiamen pukul 09.40. Kota Xiamen adalah  salah satu di antara dua Kota Kembar Surabaya di China, di samping Guangzhow.

Kota Xiamen berada di Provinsi Fujian, China Selatan ini berada di pinggir laut menghadap negara tetangga Taiwan. Konon dari wilayah inilah asal-usul dan leluhur terbanyak para Taipan atau China perantauan yang ada di Indonesia.

Pengelolaan Air Minum

Xiamen sebagai kota kembar atau sister city Surabaya memang sudah lama membina hubungan kerjasama antarpemerintahan. Untuk meningkatkan kerjasama itu, berbagai masalah yang mempunyai banyak persamaan dibahas dalam berbagai perjanjian. Di antaranya masalah pendidikan, budaya, pariwisata,  industri dan kegiatan usaha, serta maritim (kepelabuhanan).

Pelabuhan samudera Kota Xiamen yang cukup besar itu menghadap ke laut lepas berbatasan dengan negara tetangganya Taiwan. Banyak kemiripan, antara Kota Surabaya dengan Kota Xiamen di segi kemaritiman. Sehingga, di samping ada kerjasama antarkota Surabaya dengan Xiamen, juga ada kerjasama antara Surabaya Port (Tanjung Perak) dengan Xiamen Port.

Ada dua sasaran pokok, selusin wartawan yang didampingi Kabag Humas Pemkot Surabaya, Dra.Nanis Chairani,MM ini ke Kota Xiamen. Pertama studibanding pengelolaan Air Minum dan yang kedua penataan cagar Budaya di Kota Xiamen. Memang dua hal itu, cukup menarik untuk dijadikan “guru” bagi kota Surabaya. Tidak dapat disangkal, bahwa pengelolaan air minum untuk warga kota yang dilakukan PDAM Kota Xiamen bersama Xiamen Water Group Co.Ltd layak untuk “ditiru”.

Mr. Wang Quang Ming (baju putih)

Sebelum berangkat ke China, kami yang akan melaksanakan tugas jurnalistik mendapat bekal tentang pengelolaan air minum di Surabaya oleh Direktur Utama PDAM (Perausahaan daerah Air Minum) Kota Surabaya, Drs.H.Ashari Mardiono. Kami memperoleh gambaran umum dan teknis tentang PDAM Surabaya, sejak produksi sampai distribusi.

Banyak persamaan yang mungkin bisa dikaji. Sama dengan Kota Surabaya, hampir 80 persen sumber air minum di Xiamen juga berasal dari air sungai. Kalau di Surabaya, sumbernya dari Kali Surabaya, di Xiamen dari Sungai Jiulong. Apabila di Surabaya ada sumber air yang berasal dari mataair Umbulan dan Pandaan sekitarnya, di Xiamen  juga dari dua titik sumber alam Kin Shi dan Shi Tau di kaki bukit pinggir kota Xiamen.

Memang struktur alam Kota Surabaya ada bedanya dengan Kota Xiamen. Kalau Surabaya seluruhnya berada di dataran rendah, Kota Xiamen juga kota pinggir laut yang berbukit dan gunung. Beda dengan Surabaya, di samping ada jalan dan jembatan melintas sungai, di Xiamen ada jalan yang dibuat dengan terowongan menembus bukit dan gunung.

Sumber air minum untuk PDAM Xiamen sekitar 40 kilometer di luar kota, tetapi masih dalam Provinsi Fujian, Sama dengan Surabaya yang sumber airnya ada di Pasuruan dan Mojokerto, sama-sama Provinsi Jawa Timur. Tetapi, di China daerah setingkat kabupaten-kota tidak punya otonomi seperti di Indonesia. Semua berada dikuasa negara di  bawah pemerintah pusat. Begitu pula dengan air di Sungai Jiulong, pengelolaannya di bawah pemerintah pusat, bukan seperti di Jawa Timur, dikelola oleh swasta PT.Jasa Tirta.

Maskot Kota Xiamen

Kesamaan lain, air dari sungai menjadi air minum di Xiamen juga diolah di instalasi penjernihan air minum (IPAM) seperti di Karang Pilang dan Ngagel. Kalau di Surabaya, air sungai hanya dibendung di dekat IPAM, di Karang Pilang, Gunungsari dan Jagir Wonokromo, lain dengan di Xiamen, di sana air sungai dimasukkan ke gudang air. Istilah gudang air yang diucapkan penerjemah itu sebenarnya sama dengan waduk, telaga, embung atau bozem di Jawa.

Kepala Dinas Tatakota, Pertamanan dan Pengairan Kota Xieman (Chief engineer of Xiamen Municipal Park Bureau) Mr. Wang Quang Ming mengatakan, gudang-gudang air itu antara lain disebutkan gudang air  Ji Mei, Chang Cho dan Hai Chang. Ke tiga gudang air yang berjauhan itu terkoneksi dengan pipa besar. Dengan demikian volume air dari satu gudang air dengan gudang air lainnya dapat dikontrol secara terpadu.

Memang ada dilema. jika musim hujan pemakaian air tidak terlalu banyak, tetapi sumber air melimpah. Sebaliknya di musim panas sumber air sedikit kebutuhan air meningkat. Untuk itulah, pengendalian keburuhan air dikalukan di gudang air itu.

Air yang diolah di IPAM itu, sama juga dengan di Surabaya, menggunakan sistem pengendapan dan kimiawi. Air yang didistribusikan ke rumah-rumah, apartemen, hotel dan tempat-tempat umum dan kegiatan usaha, semuanya sudah teruji kualitasnya.

Menyinggung masalah amannya air selama dalam perjalanan dari hulu ke hilir, ternyata Pemerintah China sudah mengantisipasi.  Pencemaran yang mungkin terjadi akibat adanya kegiatan industri di bagian hulu, selalu diawasi. bahkan daerah yang dilalui sungai untuk kebutuhan air minum mendapat kompensasi dari pemrintah, ujar Wang Quang Ming.

Pemerintah menyediakan dana 100 juta Yuan atau RMB,  sekitar Rp 150 miliar per-tahun untuk perawatan sumber air, termasuk bantuan kepada warga yang berada di DAS (Daerah Aliran  Sungai) Jiulong.

Jumlah penduduk Kota Xiamen yang dilayani oleh PDAM Xiamen mencapai 3,5 juta jiwa. produksi air minum sekitar 1,2 juta ton per-hari, Namun baru sekitar 820 ribu ton per-hari yang dikonsumsi warga. Jadi, produksi air minum di Kota Xiamen, kata Mr.Wang, memang melebihi kebutuhan sekitar 380 ribu ton per-hari.  Kendati demikian, dengan pertumbuhan penduduk yang diperkirakan mencapai 4,5 juta tiga empat tahun ke depan, maka kapasitas produksi kami targetkan 2,3 juta ton per-hari.

Perusahaan milik Pemerintah Kota Xiamen ini, juga menerima keluhan masyarakat konsumen. Untuk menerima keluhan warga, kami sediakan tujuh loket pelayanan dan pengaduan. Selain itu, juga ada pelayan dan menerima pengaduan secara on line. Pengaduan yang masuk, selalu dipublikasikan melalui website, sehingga dapat diketahui secara terbuka. Pokoknya, kami bekerja dengan sebuah semboyan “Melayani dengan semangat dan sepenuh hati”, kata Wang. (**)