PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur terus berupaya memperbaiki infrastruktur, khususnya sarana lalulintas. Salah satu proyek yang yang bakal digarap adalah pembangunan jalur ganda kereta api (double track elevated railway) dari bandar udara (bandara) Juanda sampai ke Stasiun Surabaya Kota (Semut) sampai ke Pasar Turi.
Gubernur Jatim Dr.H.Soekarwo menyatakan, tekad untuk menambah jalur lalulintas kereta api (KA) dari bandara Juanda ke pusat Kota Surabaya itu sebagai langkah alternatif menarik investasi di Jawa Timur.
Di samping itu, pembangunan jalur KA ini untuk mengimbangi pembangunan dua jalur lintasan pacu di bandara Juanda. Jadi, kata Soekarwo, dengan terus meningkatnya volume penerbangan ke dan dari ibukota Jatim ini, tentu memelukana kelancaran angkutan orag dan barang.
Dari hasil penelitian, keadaan lalulintas jalan raya di Surabaya, khususnya yang menghubungkan dari bandara ke pusat kota, maupun dari pelabuhan ke daerah industri, belum terjangkau dengan baik. Para investor mempertanyakan ini, kata Pakde Karwo – panggilan akrab Dr.H.Soekarwo. Nah, untuk menjawabnya, Pemprov Jatim harus berinisiatif memanfaatkan lahan yang memungkinkan dimanfaatkan.
Secara tersirat, sebenarnya Soekarwo menginginkan jalan tol tengah kota Surabaya segera diwujudkan. Apalagi, investor yang akan membangun sudah ada dan sudah siap. Tetapi, terhambat oleh kebijakan Pemerintah Kota Surabaya. “Walikotanya, dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak setuju adanya jalan tol tengah kota itu”, ujarnya.
Biarlah, untuk sementara waktu, mungkin kalau pengelola kota ini berganti, kebijakannya berubah. Nah, kebetulan Pemprov Jatim melihat adanya alternatif, yakni memanfaatkan jalur jalan KA yang sudah ada dengan menambah satu lajur lagi. Jadi, nanti satu jalur bisa menjadi dua lajur. Satu arah khusus dari pusat kota ke Juanda dan satu lajur dari Juanda ke pusat kota. Artinya, dengan dua lajur (double track) perjalanan KA akan lancar.
Proyek ini segera dilaksanakan dan siap dibangun dengan pamancangan tiang pertamanya di Aloha Sidoarjo. Pembangunan jalur ganda ini, mendapat dukungan penuh dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), ujar Soekarwo.
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekprov Jatim, Ir.Hadi Prasetyo, usai rapat tertutup di kantor gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, mengatakan, nantinya KA yang akan digunakan di double track elevated railway (DTER) itu adalah Keretaapi Listrik (KRL) atau Light Rain Transit.
Proses pembangunan sistem angkutan KA dari Juanda ke pusat kota Surabaya itu sudah disetujui Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api, PT Angkasa Pura I, TNI Angkatan Laut (sebagai pemilik lahan bandara Juanda), serta Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim, ujar Hadi Prasetyo.
Mantan Kepala Bapepprov (Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi) Jatim ini menjelaskan, jalur KA ini dimulai dari bandara Juanda sampai Sawotratap (Aloha), Sidoarjo menggunakan sistem rel di darat. Kemudian dari kawasan Aloha, rel akan dibuat melayang sepanjang 22 kilometer menuju stasiun Gubeng, stasiun Surabaya Kota sampai ke stasiun Pasar Turi Surabaya.
Khusus yang ada di kawasan Bandara Juanda, pembangunan kereta api double track tak berupa elevated, melainkan bisa di bawah tanah (underground). Sebab, jika elevated, akan mengganggu radar yang ada di Bandara Juanda. “Kalau di bandara itu ada yang namanya daerah otorita, nanti jika kereta ini sudah masuk daerah otorita itu, kereta harus berada di bawah tanah. Karena jika tidak, akan mengganggu radar yang ada di bandara,” tukasnya.
Karena rel kereta apinya di bawah tanah, secara otomatis stasiunnya juga berada di bawah tanah juga. “Stasiun keretanya nanti berada di Bandara Juanda yang baru. Untuk tempatnya, kemungkinan berada di bawah tempat parkir. Sekarang masih dikaji terus kepastian lokasinya,” jelasnya.
Dia juga mengelak jika pembangunan kereta api elevated ini, ada kaitannya dengan rencana pembangunan tol tengah kota Surabaya. Sebab, munculnya rencana pembangunannya saat tol tengah kota sedang ramai dibicarakan dan menjadi polemik di masyarakat. \
“Ini tak ada kaitannya dengan tol tengah kota. Sebab rencana pembangunan kereta api elevated sudah lama. Kebetulan saja waktunya bersamaan, sebab anggarannya juga baru turun sekarang,” kilahnya.
Untuk biaya pembangunan DTER secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 16 triliun. Guna mengatasi kekurangan anggaran, pihaknya menyatakan, akan melakukan pembicaraan dengan PT KAI. Misalnya, apakah pendanaan bisa dikerjasamakan seperti jalan tol supaya mempercepat pembangunannya.
“Kekurangan dana bisa ditawarkan ke investor seperti melepas obligasi ke pasar. Makanya pihak-pihak yang terkait kami dorong supaya mempercepat masalah perizinan lebih dulu, seperti IMB, HO dan yang lain,” tandasnya.
Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim Wahid Wahyudi, mengakui persiapan pembangunan jalur KA dari bandara Juanda ke pusat Kota Surabaya sudah matang. Kordinasi antar instansi terkait juga berjalan lancar.
Wahid Wahyudi menyebut, proyek jalur ganda KA baru ini akan meniru jalur kereta di Jakarta, yaitu dari stasiun Manggarai ke bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, bantrn. Pembangunannya sudah dirancang akan dimulai pertengahan Juni 2011 ini dan ditargetkan selesai pertengahan tahun 2013 mendatang.
Ternyata benar, persiapan dan kordinasi antar instansi benar-benar sudah matang. Hal ini dibenarkan Humas PT KA Daop 8 Surabaya, Sri Winarto. Secara tegas ia mengatakan, pihak PT.KAI mendukung rencana pembangunan jalur KA tengah kota yang mendapat kucuran dana awal dari Pemerintah Pusat melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional) sebesar Rp 30 miliar.
Sri Winarto menyatakan, pembongkaran bangunan milik warga yang ada di lahan milik PT KA sisi timur Jalanl Ahmad Yani Surabaya, merupakan salah satu persiapan terkait rencana pembangunan lajur ganda rel KA itu.
Kendati demikian, Sri Winarto mengaku belum mendapatkan gambaran rinci dari proyek itu. Namun, program itu pernah disampaikan Menteri Perhubungan ke PT KA Daop 8, ujarnya.***
Filed under: KOTA, PEMERINTAHAN, UMUM | Tagged: Aloha Sidoarjo, bandara Juanda, jalur ganda kereta api, jalur tengah surabaya, Pasar Turi, Soekarwo, Surabaya |
semoga cepat dilaksanakan program double track ini. btw, nice post.. 🙂