Mahapatih Gajah Mada Berasal dari Minangkabau?

     
     
     

Mahapatih Gajah Mada

Berasal dari Minangkabau?

MISTERI Gajah Mada, demikian judul tulisan Erwin Yahya dalam salah satu Blog yang saya temukan di situs internet melalui mesin pencara “Google”. Tulisan ini diturunkan tanggal 24 Mei 2010.

Nah, saya turunkan artikel ini di Blog saya ini, karena banyak pertanyaan dari beberapa kawan. Bahkan ada yang meyakinkan, bahwa “Misteri Gajah Mada” itu harus dijawab dengan tegas. Terserah, bagaimana nanti dari hasil penelitian, pengamatan dan kesimpulan yang dibuat oleh para ahli purbakala, ahli sejarah dan para peneliti lainnya.

Mudah-mudahan dengan saya turunkan artikel ini, akan terjadi diskusi yang menarik. Sebab, tidak satu artikel ini saja yang saya temukan di internet yang menyatakan bahwa Gajah Mada adalah “Urang Awak” yang berangkat ke Majapahit bersama rombongan Divisi Pamalayu sebagai pengawal dua puteri raja Damasraya, Dara Petak dan Dara Jingga. Bagaimana?

Selengkapnya, inilah artikel Erwin Yahya yang berjudul “Misteri Gajah Mada” tersebut:

Siapa yang tidak tahu nama tokoh ini, semua orang Indonesia tahu nama besar Gajah Mada sang Mahapatih Majapahit, orang pertama yang mempersatukan Nusantara. Tapi sampai saat ini, setelah 7 abad sejak kebesaran namanya berkibar di seantero negeri,

Tidak ada satu pun orang yang dapat mengungkap misteri asal-usulnya bahkan tentang akhir hidupnya. Bukan saja tentang asal-usul dan kematiannya, tentang strategi politik menuju posisi puncak di Majapahit serta strategi perangnya menguasai Nusantara juga masih menyimpan banyak misteri yang tak terjawab hingga kini.

Tidak ada satu sumber pun yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui asal Gajah Mada dan siapa orang tuanya. Para sejarawan bersilang pendapat tentang asal usulnya. Ada yang menyebut Gajah Mada berasal dari Sumatera, tepatnya dari Minangkabau dengan asumsi bahwa kata Mada itu di Minangkabau berarti bandel, sementara di Jawa tidak ada kata Mada dalam kosa kata bahasanya.

Selain itu gelar Gajah juga diambil dari asal nama binatang yang berada di pulau andalas itu. Asumsi ini diperkuat dengan kedekatan hubungan antara Gajah Mada dan Adityawarman (pendiri kerajaan Pagaruyung), seorang pangeran Majapahit berdarah Sumatera, kemungkinan Adityawarman lah yang membawa Gajah Mada ke Majapahit.

Namun sebagian lainnya menyebut Gajah Mada berasal dari Bali. Masyarakat Bali mempercayai cerita turun temurun yang menyebut bahwa ibu sang patih ini berasal dari Bali. Ada juga yang memperkirakan Gajah Mada berasal dari suku Dayak Krio di Kalimantan Barat, merujuk dari kisah nenek moyang suku Krio tentang seorang Panglima besar dayak bernama Panglima Jaga Mada yang diutus ke Jawa Dwipa untuk menguasai tanah Jawa.

Kemudian ada juga yang menyebut bahwa Gajah Mada itu berasal dari Mongol. Diperkirakan dia adalah salah satu pimpinan pasukan Mongol yang tertinggal. Ketika itu Raden Wijaya (pendiri Majapahit) mengalahkan pasukannya yang berniat menyerang Raja Kertanegara karena telah melecehkan Mongol dengan memotong telingan Meng Khi (utusan Mongol).

Misteri yang luar biasa adalah tidak diketahuinya secara pasti bagaimana rupa Gajah Mada sampai saat ini. Penemuan terakota pipi tembeb di Trowulan yang disebut-sebut sebagai perwujudan wajah Gajah Mada sampai saat ini juga belum terbukti.

Rupa Gajah Mada yang kita kenal sekarang ini juga menjadi polemik dan kontroversi karena sebagian orang menyebut bahwa penggambaran rupa Gajah Mada itu hanya rekaan Moh.Yamin pengarang buku “Gajah Mada Pahlawan Nusantara”. Lihat saja wajah Gajah Mada dan bandingkan dengan wajah Moh.Yamin, sangat mirip. Jadi kemungkinan besar rupa itu hanya rekaan Moh.Yamin yang menjelmakan wajahnya sebagai Gajah Mada.

Kita mengetahui awal kisah kariernya menuju posisi Mahapati berawal sebagai prajurit pengawal raja (bhayangkara). Dikisahkan Gajah Mada hanya seorang bekel bhayangkara pada masa pemerintahan Raja Jayanegara. Kemudian terjadi pemberontakan para Dharmaputra pimpinan Ra Kuti yang berhasil menguasai kerajaan.

Gajah Mada berhasil menyelamatkan sang Raja dari para pemberontak. Bahkan kemudian Gajah Mada berhasil merebut kembali kerajaan, membunuh Ra Kuti dan mengembalikan tahta ke tangan Jayanegara. Ini juga menjadi misteri, bagaimana cara seorang bekel bhayangkara mampu memukul kembali para pemberontak yang sedemikian kuat hingga bisa menguasai kerajaan. Setelah berhasil mendudukan kembali Jayanegara sebagai Raja, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi patih di Daha dengan Raja Dyah Gitarja (adik tiri Jayanegara).

Kematian Jayanegara yang dibunuh oleh Ra Tanca juga menjadi misteri tentang Gajah Mada. Dengan matinya Jayanegara, Dyah Gitarja kemudian naik menjadi Raja bergelar Tribhuana Tunggadewi. Ini menimbulkan desas-desus bahwa pembunuhan Jayanegara memang telah direncanakan Gajah Mada sebelumnya dengan memakai tangan Ra Tanca, mengingat Gajah Mada lebih dekat dengan Dyah Gitarja ketika di Daha dan kematian Jayanegara menguntungkan bagi Gitarja. Selain itu, ketika Ra Tanca membunuh Jayanegara, tabib itu langsung dibunuh oleh Gajah Mada tanpa dihadapkan ke muka sidang pengadilan. Setelah Gitarja menjadi Raja, kemudian Mahapatih Arya Tadah memberikan jabatannya kepada Gajah Mada. Konspirasi ini dirasa mirip dengan konspirasi peralihan kekuasaan di zaman Indonesia modern (baca: konspirasi tahun 65).

Masa pemerintahan Hayam Wuruk menjadi masa-masa keemasaan Majapahit dibawah pemerintahan Gajah Mada. Posisi Gajah Mada sebagai Mahapatih, jabatan tertinggi setelah Raja secara otomatis memberinya kekuasaan yang sangat luas mengingat Raja hanya sebagai lambang negara sementara Mahapatihlah yang memegang pucuk pemerintahan dan militer. Ketika itu Majapahit telah menguasai Nusantara, dari Semenanjung Malaya, Tumasik (Singapura), Swarnadwipa, Sambas, Brunei, Bali, Lombok hingga Siam. Untuk menguasai negeri-negeri maritim ini Gajah Mada membangun armada perang yang luar biasa kuat dibawah pimpinan Laksamana Nala. Tapi sampai saat ini bagaimana kebesaran armada dan bagaimana strategi perang sang Mahapatih tidak kita ketahui detail sebagaimana strategi perang Sun Tzu yang kesohor itu. Mungkin jika kita mengetahui tentang strategi perang Gajah Mada, pastilah tidak kalah hebatnya dari Art of War nya Sun Tzu itu.

Sebagai kepala pemerintahan, keberhasilan Gajah Mada membangun lay out ibukota Majapahit yang nyaris sempurna, benteng-benteng hingga kanal-kanal air membuat kita berpikir keras bagaimana dan dari mana ia memperoleh ilmu pengetahuan itu. Bahkan minggu lalu, Kompas edisi cetak membahas tentang kecanggihan sistem pengairan Majapahit. Sistem pengairan ini bahkan bisa menjadi acuan bagi pemerintah DKI sebagai salah satu solusi mengatasi banjir saat ini. Peradaban yang luar biasa maju di zamannya. Lantas pertanyaannya, dari mana dia mendapat pengetahuan tentang itu, kembali ini sebuah misteri.

Selanjutnya adalah misteri tentang perang Bubat. Kemungkinan cerita tentang perang yang mencoreng nama Gajah Mada ini hanya cerita karangan Belanda yang ingin memecah belah. Sebab hanya bersumber dari Syair Kidung Sundayana, sementara sumber dari prasasti atau Negarakertagama sendiri tidak menceritakan hal ini. Belanda melakukan ini sebab ingin memecah belah kekuatan Raden Patah (keturunan Majapahit dari Brawijaya) yang bergabung dengan kerajaan Sunda melawan Belanda. Ini juga salah satu misteri Gajah Mada yang tak terungkap.

Akhir hidup Gajah Mada juga tidak jelas. Gajah Mada tidak diketahui mempunyai istri dan keturunan. Tidak diketahui juga bagaimana dia mangkat, dimana dikebumikan dan dimana ia menghabiskan sisa hidupnya setelah tidak menjadi Mahapatih. Tidak ada satu pun candi yang didirikan untuk mengenang dirinya. Meski banyak prediksi dan perkiraan tentang makam Gajah Mada, petilasan dan lain sebagainya, tapi ini belum juga bisa dibuktikan secara ilmiah.

Tokoh besar ini menjadi salah satu misteri besar bangsa ini.

(Diturunkan oleh: Yousri Nur Raja Agam dari artikel Erwin Yahya)

12 Tanggapan

  1. Saya sangat setuju kalau Gajah Mada berasal dari Minangkabau berdasarkan namanya. Orang-orang jaman dulu memberi nama berdasarkan yang pernah dilihat,
    1. misalnya Mahesa Anabrang (mahesa artinya kerbau, karena di jawa banyak kerbau. Juga nama Kebo Ijo. Hayam Wuruk (sebenarnya yang benar adalah Ayam Wuruk, karena huruf A dalam tulisan jawa memang ditulis dengan HA..)
    2. Nama Gajah Mada. Jelas sekali bahwa binatang gajah tidak ada di pulau Jawa tapi di Sumatra. Dan nama Mada adalah nama yang sering digunakan pada orang-orang Minang. BElum pernah dengar ada nama orang Jawa dengan nama Mada.
    —————————
    Terimakasih komentar anda, bung Yusuf. Mudah-mudahan semakin banyak yang melakukan pendalaman sejarah. Kalau saya hanya “pemulung” yang memungut berbagai tulisan dari berbagai tempat. Memang, kalau dilihat dari segi Bahasa, Gajah di Indonesia umumnya berada di Sumatera. Sedangkan di Jawa gajah disebut Liman atau Leman. Ada bunga atau tananam yang lebar-lebar dinamakan Daun Tapak Liman. Kemudian Mada, di Minang berarti bandel. Nah, biasanya kalau ada anak-anak yang badannya besar, pemberani, dijuluki sebagai “gajah” dan anak yang bandel dan kebal disebut “mada”. Nah, kalau ada anak yang berbadan besar dan bandel di Minang panggil “Gajah Mada”, tetapi kalau di Jawa mungkin disebut “Liman Bandel”. Ini sekedar tambahan. (Yousri)

  2. Jadi belum ada kesimpulan ya pak siapa sebenranya Gajah mada itu?
    ————-
    Kita hanya penghimpun alias “pemulung” pendapat mereka yang meneliti. Jadi, kita serahkan kepada ahlinya. (yousri)

  3. Menarik sekali artikelnya 🙂
    ——-
    Terimakasih anda mampir ke Blog hattp://www.rajaagam.wordpresscom.

  4. http://fadlyrahman.wordpress.com/2010/02/23/gajah-mada-orang-sumatera/
    atau http://www.sayupsayup.com —>sejarah–>tokoh
    baca artikel ini. semoga bermanfaat, trims.
    ——————-
    Terimakasih bung Fadly Rahman, semoga kawan-kawan lain yang membaca tentang sejarah ini akan semakin bergairah untuk mencari kebenaran sejarah itu. (Yousri)

  5. Semua orang boleh mengklaim gajah mada berasal dari daerahnya. Karena saya berasal dari Bali, maka saya mengklaim, gajah mada berasal dari Bali yakni berasal dari kata “Gajah Made”, Gajah adalah simbul Ganesa = Kebijaksanaan, Made adalah sebutn untuk orang yang berada pada urutn ke dua setelah raja.

    ——————–
    Dik Made Mega Yth,
    Memang, anda mungkin juga benar. Sebab, segala yang masih gelap bisa dibuat terang. Ayo segera buktikan dengan lebih terang lagi, di mana Gajah Mada dilahirkan, siapa ayah-ibunya, tanggal berapa dilahirkan, mengapa ia sampai ke Majapahit, di mata ia wafat dan di mana makamnya, serta seterusnya. Kita semua ingin tahu yang sedungguhnya. Mana tahu anda lah yang mengkin benar.Terimakasih (yousri)

  6. Yang benar adalah jwban mbak made.
    Saya orang asal kota majapahit berada.gajah mada memang dilahirkan di bali,ada sbuah prasasti dsbuah sungai yg trletak d bali mnegaskan bahwa gajah mada lahir di bali,dcritakan gajah mada beribukan selir yg pada wktu itu trjadi konflik shingga dia d ungsikan k bali,stelah dwsa dia ke jawa.dngn kcerdasanya dia d beri gelar gajah alias dewa ilmu pgetahuan,kbijaksanaan.made nama aslina tp djawa bcaanya jd modo(mada)logat jawa.jd ga nyambung klau gajah mada dr slain tanah jawa apalagi darah minang.

  7. Sejarah Gajah Mada sangat gelap. Dari mana ia berasal ? Siapa orang tuanya dan di mana ia dikuburkan ? Jika ia seorang berasal dari luar Majapahit, sejak kapan ia berada di Majapahit ? Oleh karena itu setiap klaim patut dihormati dan dihargai, tidak perlu ditertawakan karena kita sendiri tidak memiliki bukti-bukti arkeologi untuk membantahnya. Tentu klaim tersebut harus disertai dengan sajian informasi yang mendukung klaim tersebut, bukan hanya asal klaim. Badan Arkeologi Nasional pada suatu kesempatan melalui media layar kaca kira-kira 10 tahun yang lalu, mengungkap, menjelang akhir hidupnya, Gajah Mada melakukan perjalanan ke timur dan sampai di Lombok Timur NTB. Masyarakat setempat mengklaim adanya kuburan Gajah Mada. Badan Arkeologi Nasional telah melakukan penelitian, ternyata tempat yang ditengarai sebagai kuburan Gajah Mada di Lombok Timur NTB tersebut hanyalah sebuah petilasan tempat singgah dan beristirahatnya Gajah Mada, karena Gajah Mada masih melanjutkan perjalanan ke timur. Sayang sekali informasi Badan Arkeologi Nasional tersebut terputus hanya sampai di situ. Tidak ada penjelasan lagi tentang ke ” arah timur “-nya. Ada keterputusan cerita . Menjembatani terputusnya cerita perjalanan Gajah Mada ke arah timur tersebut, ternyata di daerah Bima NTB – daerah yang di-Islam-kan oleh Datuk-Datuk dari Minangkabau – tepatnya di kecamatan Donggo, ada satu kuburan yang diklaim masyarakat setempat sebagai KUBURAN GAJAH MADA , dan kelompok masyarakat tersebut mengklaim diri sebagai TURUNAN GAJAH MADA. Beberapa perkakas senjata GAJAH MADA masih disimpan berupa keris, tombak, perisai.
    Ada tradisi di masyarakat setempat yaitu bila seorang anak laki-laki mereka berangkat merantau, diiringin lantunan syair : ” Berjalanlah anakku, jangan lupa sebagai turunan Gajah Mada “.
    Kata ” MADA ” merupakan salah satu kosa kata bahasa Bima yang memiliki tiga makna : SAYA , MATA dan MENTAH. Klaim spikulatif , Gajah Mada dibawa ke Jawa oleh pasukan ekspedisi Kertanegara ketika melakukan penaklukan ke arah timur tahun 1200-an dan dijadikan prajurit rendahan pengawal raja. Jika benar dikatakan Badan Arkeologi Nasional, Gajah Mada menjelang akhir hidup melakukan perjalanan ke arah timur, begitulah seorang tokoh dia akan kembali ke daerah asalnya , kembali ke pangkuan masyarakatnya. Donggo adalah daerah dekat Dompu, yang dalam kitab Negara Kretagama, tersebut sebagai daerah yang harus ditaklukkan dalam SUMPAH PALAPA Gajah Mada. Dan tahun 1350-an Panglima Nala menaklukkan Dompu.
    ————————–
    Terimakasih Teta, masalah keilmuan kita serahkan kepada ahlinya. Para ahli sudah menerima banyak ilmu dan menerima anggaran dari kita untuk belia-beliau bekerja dan berfikir. Saya berharap ada ahli yang bicara. (Yousri)

  8. salah semua. gajah mada itu orang papua hahaha
    ———–
    Ha ha ha ha Barakah Mada

  9. menurutku malah ga penting dari mana dia berasal sekarang? apalg kalo kita percaya sejarah adlh kekuasaan melawan lupa. trus membuat kita menjadi primordialis. urgen sekarang adalah membuatnya kembali sebagai tokoh dimata masyarakat (tua-muda-anak-anak) kita yg sudah di penuhi oleh potongan kisah-kisah hero mancanegara yang jelas asal usulnya. dan menurutku sesuatu semakin menyimpan rahasia semakin menggoda, dan sesuai dengan prinsip ‘per-hero-an’. salam!

  10. Emh, pendapat kalian semua menarik… Tapi yang benar adalah sebutan “Gajah” adalah sebuah hadiah dari guru saya seorang resi hindu yg berasal dari Bali, sedangkan julukan “Mada” saya peroleh dari pengusaha makanan dari sumatera saat kesal karena warungnya saya obrak abrik waktu saya mencari jangkrik, tentang daerah asal, jujur saja beta dari Ambon, merantau ke jawa untuk belajar menguasai elemen air dan api, agar bisa menantang Aang.
    ———
    Saudaraku lelakieric@yahoo.com – sang “penantang”, terimakasih komentar anda. Saya senang mendapat tantangan yang begini. Sebab, semua masih semu. Semua bercerita tentang Gajahmada dengan versi yang berbeda. Anda termasuk di antara mereka itu. Bagus! (Yousri)
    Ha ha ha

  11. yaaaaaaa memang betul itu Gajah Mada itu kuburanya di Bima NTB.
    —————–
    Mr.Muhammad Jamin memang menulis demikian. (Yousri)

  12. bukan nya gajah mada orang batak???…..

    ————
    Bung Lantang Naibaho, masalah dari mana asal Gajahmada masih simpang siur. Ada yang mengaku dari Lamongan, Jawa Timur, ada yang dari Bali. Namun, yang jelas Gajahmada itu adalah nama yang diberikan kepada pengawal puteri Raja Melayu Damasraya (Dara Petak dan Dara Jingga), dari Sumatera Barat yang merupakan cikalbakal Kerajaan Pagaruyung, Minang Kabau.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: